Ajian Ilmu BrajaMusti

Sejarah Awal Ajian Brajamusti

Bila Anda pernah mendengar nama Gatotkaca atau Raden Gatotkaca yang popular dalam narasi pewayangan, jadi besar kemungkinan Anda telah mengetahui atau sekurang-kurangnya pernah mendengar nama Aji Brajamusti. Aji Brajamusti yaitu ajian yang ampuh untuk isi kemampuan pada tangan serta kaki, hingga Pengetahuan Kejawen yang lekat dengan sosok Gatotkaca ini tersohor lantaran dapat membuahkan kemampuan pukulan serta sepakan yang luar umum. ]
ajian gatot kaca brajamustiLantaran kuatnya pukulan serta sepakan yang bisa dihasilkan dengan Aji Brajamusti, jadi sangatlah dianjurkan serta bahkan juga dapat disebut harus untuk yang memiliki ajian ini supaya waspada dalam memakai kemampuannya. Bila tak, mungkin saja beresiko untuk si lawan tanding. Namun sepanjang Anda bisa menanggapi serta memakai Aji Brajamusti dengan bijak, pasti ajian ini bakal berikan banyak keuntungan untuk Anda.
Bagaimana caranya menanggapi serta memakai Aji Brajamusti dengan bijak? Gampang saja. Sepanjang Anda tak memakai Aji Brajamusti untuk menantang tanding atau menyakiti orang lain dengan cara berniat, jadi telah dapat disebutkan bahwa Anda sudah menanggapi ajian ini dengan benar. Lebih bijaknya lagi Anda pakai ajian ini hanya membuat perlindungan diri, membuat perlindungan beberapa orang yang memerlukan perlindungan serta atau memakainya untuk mengajarkan bela diri pada mereka yang memanglah membutuhkan. Dengan begini ajian yang Anda punyai bukan sekedar bakal berguna untuk diri Anda sendiri, namun juga untuk beberapa orang di sekitar Anda.
Pada saat lampau, Aji Brajamusti yaitu pegangan serta kebanggaan beberapa pendekar. Hal semacam ini tentu tidak lepas dari manfaat-manfaat Aji Brajamusti tersebut, yang diantaranya yaitu :

Mengisi kemampuan pada tangan

Dalam pengamalan Aji Brajamusti, Anda bakal di ajarkan bagaimanakah mengumpulkan seluruh energi alam semesta, mengisikannya ke ke-2 tangan Anda serta mengerahkannya saat itu juga dalam bentuk pukulan tambah energi luar biasa pada saat betul-betul membutuhkannya. Dengan langkah tersebut pukulan yang Anda hasilkan bakal mempunyai kemampuan berulang-kali lipat, hingga dengan satu pukulan enteng juga Anda bisa menjatuhkan lawan atas seizin Tuhan.
Mengingat keutamaannya, lumrah bila yang memiliki Aji Brajamusti dituntut untuk mempunyai kebijaksanaan serta ingindalian emosi yang baik. Karena bila tak, ia mungkin saja gelap mata disebabkan provokasi atau dampak situasi, hingga lalu memakai kemampuannya terlalu berlebih. Hal semacam ini tidak pelak adalah suatu hal yang beresiko untuk pihak sebagai tujuan pelampiasan.

Mengisi kemampuan pada kaki serta semua anggota tubuh

Sama dengan pengisian kemampuan pada tangan, Aji Brajamusti dapat juga dipakai untuk isi kemampuan pada ke-2 kaki serta anggota-anggota tubuh yang lain. Jadi janganlah heran bila Anda pernah lihat seseorang yang memiliki Aji Brajamusti dapat merobohkan sebatang pohon cuma dengan sekali tendang saja.
Walau dapat dibuktikan efisien serta cukup kerap ditampilkan di depan khalayak ramai, sebaiknya Aji Brajamusti tak Anda pamerkan pada siapa saja. Karena kekuatan yang sekian datangnya datang dari Tuhan, hingga jika dipamerkan malah bakal jadi satu bentuk kesombongan. Aji Brajamusti pada intinya di ciptakan membuat perlindungan diri, bukanlah untuk mempertontonkan kesaktian atau tampak sok jagoan.

Membentuk kekebalan pada serangan lawan
Bersamaan dengan berlipatnya kemampuan pada tangan serta kaki Anda, Aji Brajamusti akan tingkatkan ketahanan badan pada serangan serta dengan cara automatis membuat kekebalan dari senjata tajam. Pukulan atau hantaman benda tumpul takkan merasa serta luka fisik akan tidak hingga terkena. Sekalipun serangan lawan sangatlah keras serta dikerjakan dengan pertolongan ilmu gaib, dampak serangan serta rasa sakit yang diakibatkan akan tidak separah semestinya.

Ajian Brajamusti

Ajian brajamusti adalah suatu ajian kanuragan yang biasa digunakan orang-orang jaman dulu untuk melumpuhkan lawan saat berperang. Para pendekar masa silam belum akan turun gunung jika ia belum dibekali oleh ajian satu ini. Ajian brajamusti adalah pemungkas dan pamungkas dari sekian banyak ilmu kanuragan yang ada, oleh karena itu bisa kita katakan bahwa ajian ini adalah salah satu ajian tingkat tinggi, setara dengan ajian lembu sekilan.

Kedahsyatan Ajian Brajamusti

Ajian brajamusti dikatakan sebagai salah satu ajian tingkat tinggi karena tingkat keganasan dan kedahsyatannya yang mengerikan. Dengan ajian brajamusti ini, kita jadi bisa memiliki sebuah pukulan yang kekuatannya sangat luar biasa. Pukulan kita yang biasanya hanya dapat mempenyokan batang pisang, dengan sedikit pembelajaran, rialat, dan tirakat, kita bisa merubahnya menjadi pukulan yang bisa menghancurkan beton tebal bahkan besi sekalipun. Pukulan ajian brajamusti juga bisa dilakukan pada target jarak jauh. Kekuatannya sama saja meski lawan berada > 5 meter di hadapan Anda.

Belajar Ajian Brajamusti
Rialat yang dilakukan untuk memperoleh ajian brajamusti terbilang cukup sederhana. Hanya saja efeknya yang perlu diperhatikan dengan seksama.
Seorang yang memiliki ajian brajamusti haruslah orang yang sabar, orang yang bisa menahan emosinya, dan tidak ringan tangan. Jika tidak, tentu akan sangat berbahaya sekali. Ia tidak akan bisa mengendalikan amarah, sehingga orang-orang tertentu yang mungkin hanya melakukan kesalahan kecil bisa hancur lebur karena pukulannya.
Untuk memiliki ajian brajamusti, beberapa rialat dan tirakat yang dapat dilakukan antara lain:
Melakukan puasa mutih selama 7 hari dengan ketentuan buka dan sahur di hari pertama hanya makan 7 kepal nasi dan air putih, hari kedua makan 6 kepal nasi putih dan air putih, dan seterusnya dikurangi satu kepal.
Pada hari ketujuh puasa mutih dilakukan sembari tidak tidur pada malam harinya (persis seperti puasa ngebleng).
Selama berpuasa, jangan pernah telat melakukan sholat fardlu dan membaca mantra ajian brajamusti selepas wirid sebanyak 21 kali.

"Tereptrep ing awakku, gebar-gebyar panuwunku, kade gerah subawaku, kade gunting drijiku, watu item ing tanganku, sang katrajang remuk ajur mekso ilang tanpo bayu, hiyo aku braja musti, Laa Ilaha Illalloh Muhammadarrosululloh."

Komentar