Santet Dari Pulau Dewata Bali

Berikut Teluh Dan Ilmu Hitam di Bali
1. Cetik
Cetik adalah  meracuni seseorang  dengan menggunakan ilmu hitam. Cetik merupakan racun makanan yang hanya dapat dilihat oleh indera ke enam. Ilmu cetik ini dikendalikan lewat pikiran, dan dapat menyerang orang yang menjadi sasaran/target, biasanya ketika ada acara makan-makan.  Orang yang menjadi target, bisa terhindar dari cetik jika ia memiliki iman yang baik atau pikirannya sedang tidak dalam keadaan kacau. Berdasarkan efek yang ditimbulkan, Cetik ada dua jenis, yaitu cetik yang berefek seketika dan efek yang timbul agak lama (bisa sampai 6 bulan). Ada cetik yang berakibat rendah, misalnya sakit perut atau panas dingin dan ada juga cetik yang berefek ganas, misalnya muntah darah atau pingsan. Cetik yang berefek ganas dikenal oleh masyarakat Bali bernama Cetik Ceroncong Polo (menyerang otak) dan Cetik Reratusan (menyerang perut). Untuk menghindari cetik saat ada pesta makan, orang Bali biasanya melakukan beberapa hal, misalnya :
menaburkan butiran garam di atas nasi yang akan dimakan (garam dipercaya dapat menetralkan cetik)
ada juga yang menaburkan sedikit makanan / minuman ke tanah (maksudnya jika makanan/minuman yang terkena cetik akan hilang kekuatannya jika sudah menyentuh tanah)
berdoa kepada yang kuasa
ngejot (menghaturkan sesaji) ke sanggah / pura atau ke ibu pertiwi
waspada terhadap situasi.

Menguak Mistis Misteri Nyata ‘’Cetik’’ Ilmu Santet Dari Bali

Biasanya, cetik disebarkan lewat udara. Pengiriman cetik dapat melalui makanan dan minuman atau benda-benda yang berhubungan khusus dengan si pelaku seperti pakaian, helaian rambut dan peralatan makan.Cetik bisa dikendalikan pelaku kepada korbannya. Ada juga pelaku cetik yang memakai besi kuningan. Tujuannya, agar pengaruh cetik dapat dikontrol pelaku.
“Ini yang paling fatal. Korban tidak hanya menderita sakit berat. Pelaku juga dapat mempermainkan atau sengaja membuat korban meninggal secara mengenaskan. Pengaruh cetik tergantung ilmu hitam yang dikuasai pelaku. Akibat paling ringan korban cetik akan sakit kepala dan mual atau muntah,” ujar Mangku Weneh. Korban cetik banyak ditemui di desa-desa terpencil.
Di daerah terpencil seperti di Karangasem, Bali Timur, konon kabarnya banyak orang yang memiliki ilmu cetik tinggat tinggi. Pelaku cetik biasanya kaum tua. Mudah mengenali perilaku cetik ini. Tatapan matanya tajam bila bertemu orang. Selalu menjauh dari keramaian warga sekitar. Posisi rumah biasanya berjauhan dengan warga lainnya.

Rahasia Mistis Mistik Misteri Nyata Santet Bali,Meracik Racun Cetik

Pengalaman ilmu cetik juga biasanya dengan membuat ramuan-ramuan khusus agar tujuan pembunuhan bisa tercapai.Ini ditandai dengan membuat ramuan-ramun khusus, yang disebut ramuan cetik.Tak sulit meracik dan membuat racun cetik. Mereka menggunakan bahan perantara seperti kuningan, besi dengan memadukan bahan (sekala) dan olah batin (niskala).
Bahan racikan racun cetik diambil dari tumbuhan seperti waluh, medang tiing. Sedang bahan ramuan cetik berasal dari ikan tertentu yang hidup dilaut seperti ikan buntek, binatang berbisa, yuyu gringsing.Nah, yang paling unik bin aneh yaitu bahan dan benda-benda logam seperti kerikan gong atau gangsa.’Termasuk organ manusia seperti tulang manusia, banyeh(air mayat).
Meski cara pembuatannya gampang, namun tak banyak orang Bali mengerti bagaimana membuat atau meramu cetik. Hanya pelaku cetik dengan ilmu hitamnya yang memahami. Maklum, ilmu hitam tak banyak orang mampu.
“llmu hitam itu tidak bisa dilakukan sembarang orang. Syarat yang harus dilakukan sangat berat. Bahkan sampai mengorbankan nyawa keluarga terdekat. Makanya tidak banyak orang mau melakukan ilmu hitam termasuk ilmu cetik (santet) di Bali,” tambah Mangku Weneh.
Kalau pun toh ada ilmu bagaimana meracik cetik dalam lontar tertentu di Bali, tapi itu pun juga tak mungkin disebarluaskan.Meracik ilmu cetik di Bali dilakukan secara sembunyi oleh pelakunya.
Pelaku harus menentukan hari baik, dilakukan pada malam-malam tertentu, persiapan sesajen atau ritual ilmu hitam. Semua bahan yang dipersiapkan diberikan mantra-mantra (jampi-jampi) yang diperoleh dari lontar.Biasanya, pelaku mengumpulkan ramuan adalah wadah khusus. Penempatan di tempat rahasia. Pengolahan bahan dan pemasupati cetik diperoleh dan lontarlontar khusus ilmu hitam. Catatan lontar ilmu hitam (cetik) juga mengajari bagaimana menyimpan dan teknik meracik ramuan cetik serta penggunaannya.
“Namun hanya orang-orang tertentu bisa melakukan ritual ilmu cetik. Bahkan, keluarga terdekat dilarang tidak melihat atau mengetahui ritual cetik yang dilakukan pelaku,” urai Mangku Weneh. Bagi pemula atau mau belajar cetik, tentu sangat disarankan agar jangan mencoba mempraktekkan ilmu cetik walau dia mampu.

Mistis Misteri Resiko  Memiliki Ilmu Santet Cetik Bali

Selain itu, bagi orang pemula yang mempraktekkan ilmu cetik, tapi kemudian orang yang dituju mempunyai ilmu anti cetik, akibatnya juga bisa parah.“Pernah ada warga yang menangkal ilmu cetik menggunakan permata anti cetik. Pelaku langsung muntah darah karena kiriman cetiknya kembali kepadanya. Itu resiko bila orang mempelajari ilmu hitam (cetik). Kadang ada orang kirim cetik, malah dibalas dengan ilmu cetik yang lebih tinggi,” jelasnya.
Mencetik orang lain biasanya hidupnya sengsara. Tingkat resiko yang harus ditanggung sampai beberapa keturunan.“Ada juga ilmu cetik turunan dari generasi sebelumnya. Itu yang banyak terjadi hingga sekarang. Ilmu hitam yang sengaja diwariskan anak atau keluarganya. Memang resiko yang ditanggung mengerikan. Beberapa kasus cetik di Bali berakhir tragis yang korbannya masih terikat keluarga sendiri,” papar Mangku Weneh

Mistis Misteri Nyata Mengetahui Rahasia Cara Kerja Mengirim Santet Bali Cetik

Mengirimkan cetik dengan berbagai cara. Ada yang langsung, ada yang memakai perantara. Cara langsung cetik yaitu mantra-mantra dicampur pada makanan dan minuman. Ada juga cetik dipasang (ditanam) di halaman atau pekarangan rumah
Untuk makan atau minuman pelaku mencelupkan jarinya yang diolesi cetik sambil mengucapkan mantra-mantra. Cara lain, melentikkan kukunya ke makanan dan minuman, gelas, piring, sendok atau peralatan makan.Sedangkan, cara yang tidak langsung hanya mengucapkan mantra-mantra dan ritual ilmu cetik, maka cetik segera terkirim.
“Cetik kiriman jarak jauh bisa dilakukan lewat perantara benda-benda milik korban. Pelaku menaruh barang yang sudah diberi mantra cetik atau disentuh ke tempat korban. Ia mengendalikan cetik dari jarak jauh.Kadang orang yang punya penolak cetik saja, cetik tetap sampai ke korban,” kata Mangku Weneh mengingatkan hati-hati berkunjung ke daerah yang belum dikenal di Bali.

Mistis Misteri Nyata Ciri-Ciri Orang  Yang Memiliki Ilmu Santet Cetik Bali

Rata-rata pelaku ilmu cetik adalah perempuan tua. Kuku mereka panjang dan tak terurus. Hitam dan kotor. Rambut panjang dan dibiarkan kumal dan bau. Mereka umumnya tak bisa mengurus dirinya. Cara berpakaian juga asal-asalan.
cerita mistis menguak rahasia orang yang memiliki ilmu santet
“Kalau ada warga yang seperti itu, kita tidak perlu terlalu menghiraukan. Kalau kita sampai menatap lama matanya, bukan tidak mungkin ada yang ia inginkan dari kita. Sebaliknya menghindar dan menjauh saja,” pesan Mangku Weneh seniusPaling mudah untuk memastikan apa seseorang memiliki ilmu hitam (cetik) atau tidak. Ciri-ciri mereka sudah begitu kentara. Warga Bali faham benar tanda-tanda orang yang melakoni cetik.Malah, lewat tatapan matanya saja, cetik bisa dikirimkan ke kita. Makanya, orang takut berbelanja diwarung-warung pinggir jalan di desa-desa terpencil di wilayah Bali Timur.

Rahasia Mistis Misteri  Nyata Menghindari Ilmu Santet Cetik Bali

Bagaimana cara menghindari? Agar terhindar dari upaya diserang cetik,paling mudah adalah menghindarinya. Jangan sesumbar atau menyombongkan diri. Mereka senang mengirimkan cetik kepada orang yang sok pamer, atau sok kuat.
Bila punya benda “gaib” menolak cetik, jangan ditunjukkan. Mereka suka mencoba ilmunya kepada orang yang memiliki penangkal cetik. Bila membeli atau dipersilahkan minum atau makan, di warung pemilik ilmu cetik ,pegang gelas dan piring letakkan jari manis dibawah gelas dan piring sambil tahan napas.Berdoa agar terhindar dari racun yang mungkin anda makan atau minuman.
Untuk menolak cetik juga ada mantra yang bisa diambil dari sari lontar. “Ong Sang Hyang Brahma, Pinaka urip wetengku. Sang Hyang Siwanirmala Angadeg ring jiwanku. Wisnu iswara anglebur sahananing kapangan kenum. Sastra MangAng Ung Mang ah amunah wasia cetik, ring nabiku akupul sawiji. Poma poma poma, kedep mandi mantranku Ong Ong Ong”
Sebelum minum atau makan, baca mantra itu dengan penuh kepercayaan dan keheningan hati dan pikiran.Mantra penolak cetik bisa diucapkan berulang kali. Oleskan iduh bang atau ludah dengan jari tengah pada selagan lelata (diatas hidung, antara alis). Atau iduh bang di telan sebanyak tiga kali. Semoga lewat mantra penolak cetik ini kita akan terhindar dari kiriman cetik yang sangat ganas serta mematikan.

2. Leak
Leak adalah suatu ilmu kerohanian kuno yang diwariskan oleh leluhur Hindu di Bali yang tercatat pada lontar-lontar kuno.  Leak berasal dari kata “liya dan ak” yang berarti lima aksara. Kekuatan lima aksara tersebut diolah didalam tubuh, sehingga akan mampu mendekatkan diri kepada Tuhan. Kelima aksara tersebut yaitu : Si, Wa, Ya, Na, Ma (Nama siwa ya) yang memiliki arti :
- Si mencerminkan Tuhan
- Wa adalah anugrah
- Ya adalah jiwa
- Na adalah kekuatan yang menutupi kecerdasan
- Ma adalah egoisme yang membelenggu jiwa

Dengan mampu mengolah kelima aksara tersebut dalam pintu panca indra di dalam tubuh, maka orang tersebut akan mudah mencapai moksa (alam nirwana atau alam di atas surga). Prinsip mempelajari ilmu leak adalah kerahasiaan, jadi tidak boleh diceritakan atau diketahui oleh siapapun. Karena kerahasiaannya, belajar ilmu leak harus berada di tempat sepi, seperti di kuburan (tempat para roh berkumpul) dan di tempat-tempat angker. Beberapa pantangan yang harus dilaksanakan misalnya tidak boleh berzina dan memakan daging berkaki empat. Dalam praktiknya, ilmu leak dapat membuat orang yang mempelajarinya bisa melepas rohnya ke alam gaib, merubah diri menjadi bola api, binatang, rangda/celuluk (mahluk berwajah seram) atau lainnya sesuai dengan tingkat ilmu yang dikuasainya. Pada zaman kerajaan, ilmu leak banyak dipelajari oleh keluarga raja sebagai alat melindungi diri dari serangan musuh.
Ilmu Leak yang bersumber dari Dewi Durgha (istri Dewa Siwa) merupakan salah satu ilmu kerohanian untuk mencapai nirwana. Namun, rasa dengki dan iri hati yang membelenggu jiwa, membuat banyak orang yang menyalahgunakan kesaktian ilmu leak. Banyak orang yang sudah menguasai ilmu pengeleakan menggunakannya untuk hal-hal negatif karena tidak mampu mengendalikan pikiran dan amarah. Jika ini terjadi, maka berdasarkan isi lontar, mereka akan menemukan banyak penderitaan dalam seribu kelahirannya (reinkarnasi) di bumi. Penyalahgunaan ilmu leak tersebutlah yang membuat ilmu leak dicap sebagai ilmu hitam / jahat oleh masyarakat Bali. Untuk menangkal pengaruh ilmu leak adalah memperkokoh keimanan dan menghilangkan rasa takut yang berlebihan.

Dalam menjalankan ilmu ini dibutuhkan sedikit upacara.
Sedangkan yang melalui jnananya (rohnya), pelaku menggunakan sukma atau intisari jiwa ilmu leak. Sehingga kelihatan seperti endih leak, padahal ia diam di rumahnya. Yang berjalan hanya jiwa atau suksma sendiri. Bentuk endih leak ini beraneka ragam sesuai dengan tingkatannya. Ada seperti bola, kurungan ayam, tergantung pakem (etika yang dipakai). Ilmu ini juga memegang etika yang harus dipatuhi oleh penganutnya.

Endih leak ini tidak sama dengan sinar penerangan lainnya, kalau endih leak ini biasanya tergantung dari yang melihatnya. Kalau yang pernah melihatnya, endih berjalan sesuai dengan arah mata angin, endih ini kelap-kelip tidak seperti penerangan lainnya hanya diam. Warnanya pun berbeda, kalau endih leak itu melebihi dari satu warna dan endih itu berjalan sedangkan penerangan biasanya warna satu dan diam.

Karena endih leak ini memiliki sifat gelombang elektromagnetik mempunyai daya magnet.
Ilmu leak tidak menyakiti.
Orang yang kebetulan melihatnya tidak perlu waswas.Bersikap sewajarnya saja. Kalau takut melihat, ucapkanlah nama nama Tuhan. Endih ini tidak menyebabkan panas. Dan endih tidak bisa dipakai untuk memasak karena sifatnya beda. Endih leak bersifat niskala, tidak bisa dijamah.

Leak Shoping di Kuburan
Pada dasarnya, ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan untuk mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut leak. Yang ada adalah “liya, ak” yang berarti lima aksara (memasukan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu).

kekuatan aksara ini disebut panca gni (lima api). Manusia yang mempelajari kerohanian apa saja, apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya (aura). Cahaya ini keluar melalui lima pintu indria tubuh yakni telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan. Pada umumnya cahaya itu keluar lewat mata dan mulut. Sehingga apabila kita melihat orang di kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang tersebut.

Baca Juga  Jenis gurita indonesia yang jadi misteri di dunia
Pada prinsipnya, ilmu leak tidak mempelajari bagaimana cara menyakiti seseorang. Yang dipelajari adalah bagaimana mendapatkan sensasi ketika bermeditasi dalam perenungan aksara tersebut. Ketika sensasi itu datang, maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo sukmo. Kata ngelekas artinya kontaksi batin agar badan astra kita bisa keluar. Ini pula alasannya orang ngeleak. Apabila sedang mempersiapkan puja batinnya disebut angeregep pengelekasan. Sampai di sini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum disebut endih.

Bola cahaya melesat dengan cepat. Endih ini adalah bagian dari badan astral manusia (badan ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu). Di sini pelaku bisa menikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang lain. Jangan salah, dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya. Sebab tidak semua orang bisa melihat endih. Juga tidak sembarangan berani keluar dari tubuh kasar kalau tidak ada kepentingan mendesak.
Peraturan yang lain juga ada seperti tidak boleh masuk atau dekat dengan orang mati. Orang ngeleak hanya shoping-nya di kuburan (pemuwunan). Apabila ada mayat baru, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa agar rohnya mendapat tempat yang baik sesuai karmanya.

Begini bunyi doa leak memberikan berkat : “ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta. mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahatama. ong rang sah, prete namah”. Sambil membawa kelapa gading untuk dipercikan sebagai tirta. Nah, di sinilah ada perbedaan pandangan bagi orang awam. Dikatakan bahwa leak ke kuburan memakan mayat, atau meningkatkan ilmu.
Kenapa harus di kuburan? Paham leak adalah apa pun status dirimu menjadi manusia, orang sakti, sarjana, kaya, miskin, akan berakhir di kuburan.
Tradisi sebagian orang di India tidak ada tempat tersuci selain di kuburan. Kenapa demikian? Di tempat inilah para roh berkumpul dalam pergolakan spirit. Di Bali kuburan dikatakan keramat, karena sering muncul hal-hal yang menyeramkan. Ini disebabkan karena kita jarang membuka lontar tatwaning ulun setra.

Sehingga kita tidak tahu sebenarnya kuburan adalah tempat yang paling baik untuk bermeditasi dan memberikan berkat doa. Sang Buda Kecapi, Mpu Kuturan, Gajah Mada, Diah Nateng Dirah, Mpu Bradah, semua mendapat pencerahan di kuburan.

Di Jawa tradisi ini disebut tirakat.
Leak juga mempunyai keterbatasan tergantung dari tingkatan rohani yang dipelajari. Ada tujuh tingkatan leak.

– Leak barak (brahma). Leak ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api.
– Leak bulan,
– leak pemamoran,
– leak bunga,
– leak sari,
– leak cemeng rangdu,
– leak siwa klakah. Leak siwa klakah inilah yang tertinggi. Sebab dari ketujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya.

Setiap tingkat mempunyai kekuatan tertentu. Di sinilah penganut leak sering kecele, ketika emosinya labil. Ilmu tersebut bisa membabi buta atau bumerang bagi dirinya sendiri. Hal inilah membuat rusaknya nama perguruan.
Sama halnya seperti pistol, salah pakai berbahaya. Makanya, kestabilan emosi sangat penting, dan disini sang guru sangat ketat sekali dalam memberikan pelajaran. Selama ini leak dijadikan kambing hitam sebagai biang ketakutan serta sumber penyakit, atau aji ugig bagi sebagian orang.
Padahal ada aliran yang memang spesial mempelajari ilmu hitam disebut penestian. Ilmu ini memang dirancang bagaimana membikin celaka, sakit, dengan kekuatan batin hitam. Ada pun caranya adalah dengan memancing kesalahan orang lain sehingga emosi. Setelah emosi barulah dia bereaksi.
Emosi itu dijadikan pukulan balik bagi penestian. Ajaran penestian menggunakan ajian-ajian tertentu, seperti aji gni salembang, aji dungkul, aji sirep, aji penangkeb, aji pengenduh, aji teluh teranjana. Ini disebut pengiwa (tangan kiri). Kenapa tangan kiri, sebab setiap menarik kekuatan selalu memasukan energi dari belahan badan kiri.
Pengiwa banyak menggunakan rajah-rajah (tulisan mistik). Juga pintar membuat sakit dari jarak jauh, dan dijamin tidak bisa dirontgent di lab. Yang paling canggih adalah cetik (racun mistik). Aliran ini bertentangan dengan pengeleakan. Apabila perang, beginilah bunyi mantranya, ong siwa gandu angimpus leak, siwa sumedang anundung leak, mapan aku mapawakan segara gni…bla…bla.
Ilmu Leak ini sampai saat ini masih berkembang karena pewarisnya masih ada, sebagai pelestarian budaya Hindu di Bali dan apabila ingin menyaksikan leak ngendih datanglah pada hari Kajeng Kliwon Enjitan di Kuburan pada saat tengah malam.

3. Pengasih-asih (Ilmu Pelet Bali)
Pengasih – asih adalah suatu ilmu yang berguna untuk menaklukan hati seseorang. Misalnya seorang pemuda yang ditolak cintanya, sering menggunakan ilmu ini untuk menaklukan hati yang diinginkannya. Ilmu ini menggunakan berbagai sarana, misalnya melalui cincin, melalui minyak (lengis colek), sabuk atau benda-benda lain yang dimantrai. Ilmu ini tidak akan bekerja pada orang yang mempunyai iman yang kuat.

Komentar